BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan
agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika,
moral dan akhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia
karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai,
karakter manusia yang baik maupun
yang buruk dalam
hubungannya dengan Khaliq
atau dengan sesama
makhluk.
Rasulullah saw bersabda:
" Sesungguhnya hamba
yang paling dicintai
Allah ialah yang
paling baik akhlaknya".
rasulallah saw bukan
hanya seorang figure yang hanya mengajarakan tentang segala hal termasuk akhlak
tersebut melainkan beliau adalah suri tauladan yang baik bagi
umatnya,rasulallah adalah seorang nabi dan rasul yang luhur budi pekerti dan
akhlaknya dan patut menjadi contoh bagi semua umat manusia.sebagai umatnya sebaiknya
kita bisa mencontoh aklak nabi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Ada dua
pendekatan untuk mendefenisikan akhlak,
yaitu pendekatan linguistik
(kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab
yakni khuluqun yang diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat.Tiga
pakar di bidang
akhlak yaitu Ibnu
Miskawaih, Al Gazali,
dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah
perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan
pikiran terlebih dahulu.Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak
itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan
timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena
sudah menjadi budaya sehari-hari.
Akhlak yang baik
akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk
akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummatmanusia. Manusia
yang mempunyai akhlak
yang buruk senang
melakukan sesuatu yang merugikan
orang lain. Senang
melakukan kekacauan, senang
melakukan perbuatan yang
tercela, yang akan membinasakan
diri dan masyarakat seluruhnya.
Nabi S.A.W.bersabda
yang bermaksud: "Orang Mukmin yang
paling sempurna imannya, ialah yang paling baik akhlaknya."(H.R.Ahmad)
Nabi S.A.W.bersabda yang
maksudnya:"Sesungguhnya aku
diutus adalah untuk menyempurnakan budipekerti yang
mulia."(H.R.Ahmad)
Wa innaka la'ala
khuluqin 'adzim, yang artinya: ”Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”
(Al Qalam:4)
Macam-Macam Akhlak
a. Akhlak kepada Allah
1.
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah
untuk menyembah-Nya sesuai dengan
perintah-Nya. Seorang muslim
beribadah membuktikan ketundukkan
terhadap perintah Allah.
2.
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai
situasi dan kondisi, baik
diucapkan dengan mulut
maupun dalam hati.
Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman
hati.
3.
Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah.
Do’a merupakan inti ibadah, karena
ia merupakan pengakuan
akan keterbatasan danketidakmampuan manusia,
sekaligus pengakuan akan
kemahakuasaan Allah terhadap
segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia
mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a
merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas
hidup setiap muslim.Orang yang tidak
pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya
sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong ;
suatu perilaku yang tidak disukai
Allah.
4.
Tawakal kepada Allah,
yaitu berserah diri
sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5.
Tawaduk kepada Allah,
yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di
hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena itu tidak layak kalau hidup
dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah.
b. Akhlak kepada diri sendiri
1.
Sabar, yaitu prilaku
seseorang terhadap dirinya
sendiri sebagai hasil
dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap
apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika
melaksanakan perintah, menjauhi
larangan dan ketika ditimpa musibah.
2.
Syukur, yaitu sikap
berterima kasih atas pemberian nikmat
Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur
diungkapkan dalam bentuk
ucapan dan perbuatan. Syukur
dengan ucapan adalah
memuji Allah dengan
bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur
dengan perbuatan dilakukan
dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan
aturan-Nya.
3.
Tawaduk, yaitu rendah
hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua,
muda, kaya atau miskin.
Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari
sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang
lain
c. Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap
keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga yang
diungkapkan dalam bentuk komunikasi.Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan
perbuatan. Berbuat baik kepada
ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan
cara bertutur kata
sopan dan lemah
lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta
menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang
didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota
keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan
anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh
karena itu kasih sayang harus menjadi
muatan utama dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga.Dari komunikasi
semacam itu akan lahir
saling keterikatan batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan
menghapuskan kesenjangan di antara mereka.
Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat
menginap, tetapibetul-betul
menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi
penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam
keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai
moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima
pada masa-masa selanjutnya.
d. Akhlak kepada sesama manusia
a)
Akhlak terpuji (
Mahmudah )
1.
Husnuzan
Berasal dari
lafal husnun ( baik )
dan Adhamu (Prasangka).
Husnuzan berarti prasangka, perkiraan,
dugaan baik. Lawan kata husnuzan
adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul
nya wajib, wujud husnuzan kepada
Allah dan Rasul-Nya antara lain:
• Meyakini dengan
sepenuh hati bahwa semua
perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia
• Meyakini dengan
sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.Hukum husnuzan
kepada manusia mubah
atau jaiz (boleh
dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat
suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi
pelakunya sendiri maupun orang lain.
2.
Tawaduk
Tawaduk berarti
rendah hati. Orang
yang tawaduk berarti
orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman ,
Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya,
dengan penuh kasih sayang
dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S. Al Isra/17:24)
Ayat di atas menjelaskan perintah
tawaduk kepada kedua orang tua.
3.
Tasamu
Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama
manusia.Allah berfirman,
”Untukmu agamamu,
dan untukku agamaku
(Q.S. Alkafirun/109: 6)
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa masing-masing pihak
bebasmelaksanakan ajaran agama yang diyakini.
4.
Ta’awun
Ta’awun berarti
tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.Allah
berfirman, ”...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan...”(Q.S. Al Maidah/5:2)
b)
Akhlak tercela (
Mazmumah )
1.Hasad
Artinya iri
hati, dengki. Iri
berarti merasa kurang senang atau
cemburu melihat orang lain beruntung. Allah berfirman,
”Dan janganlah kamu iri hati
terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu
atas sebagian yang lain.(Karena) bagi
laki-laki ada bagian dari apa yang merekausahakan, dan bagi perempuan (pun) ada
bagian dari mereka usahakan. Mohonlah
kepada Allah sebagian dari karunia-Nya...” (Q.S. AnNisa/4:32)
2. Dendam
Dendam yaitu
keinginan keras yang
terkandung dalam hati
untuk membalas kejahatan. Allah berfirman, ”Dan
jika kamu membalas, maka balaslah
dengan (balasan) yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.
Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah
itulah yang terbaik bagi orang
yang sabar” (Q.S. An Nahl/16:126)
3.Gibah dan Fitnah
Membicarakan kejelekan
orang lain dengan
tujuan untuk menjatuhkan nama baiknya.
Apabila kejelekan yang
dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan
gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang
dibicarakan itu
tidak benar, berarti pembicaraan
itu disebut fitnah. Allah
berfirman,
”...dan janganlah
ada diantara kamu
yang menggunjing sebagian yang
lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang
sudah mati? Tentu kamu merasa jijik...” (Q.S. Al Hujurat/49:12)
4.Namimah
Adu domba
atau namimah, yakni
menceritakan sikap atau
perbuatan seseorang yang belum
tentu benar kepada
orang lain dengan
maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah berfirman,
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä bÎ) óOä.uä!%y` 7,Å$sù :*t6t^Î/ (#þqãY¨t6tGsù br& (#qç7ÅÁè? $JBöqs% 7's#»ygpg¿2 (#qßsÎ6óÁçGsù 4n?tã $tB óOçFù=yèsù tûüÏBÏ»tR ÇÏÈ
”Wahai orang-orang yang
beriman! Jika seseorang
yang fasik datang
kepadamu membawa suatu berita
maka telitilah kebenarannya, agar kamu
tidak mencelakakan suatu kaum karena
kebodohan (kecerobohan), yang
akhirnya kamu menyesali
perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat/49:6)
BAB III
PENUTUP
Akhlak adalah hal
yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala
pengertian tingkah laku,
tabi'at, perangai, karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau
dengan sesama makhluk.Ketiga hal tersebut
(etika, moral dan
akhlak) merupakan hal
yang paling penting
dalam pembentukan akhlakul karimah
seorang manusia. Dan
manusia yang paling
baik budi pekertinya adalah
Rasulullah S.A.W.
Anas bin
Malik radhiallahu ‘anhu
seorang sahabat yang
mulia menyatakan:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik
budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Dan diharapkan,
dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
menerapkan etika, moral
dan akhlak yang baik
dan sesuai dengan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun tidak sesempurna Nabi
MuhammadS.A.W , setidaknya kita termasuk kedalam golongan
kaumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Fakhry, Majid, Etika Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 1996
Ø
Yaqub, Hamzah. Etika Islam. Bandung : CV Diponegoro, 1988
Comments
Post a Comment
terima kasih atas kunjungan anda apabila ada yang kurang jelas/ada link yang mati silahkan berkomentar dan juga berkomentar yang sopan,tidak spam